Senin, 23 Mei 2011

Kesal Sama Orangtua???


Banyak kan orangtua yang terlalu ketat dan tidak memperbolehkan memakai tank top, rok, make up, atau perhiasan. Tidak memperbolehkan memotong rambut, mengatur pakaian apa yang boleh dipakai, tidak boleh menggunakan produk perawatan kulit, wah bagaimana dengan remaja yang sedang pubertas menghadapi orangtua seperti ini?

Orangtua memiliki batasan dan aturannya sendiri untuk mengatur anaknya dan para remaja memiliki caranya sendiri dalam bereaksi dengan peraturan yang dibuat oleh orangtuanya itu. Kamu tidak sendirian, sebagai remaja mendekati dewasa muda, kamu menjadi diri anda sendiri sebagai anak muda.
Apalagi pada masa pubertas ini jerawat mulai bermunculan. Pada masa pubertas, ada kelenjar kulit yang menjadi sangat aktif, dipicu dengan campuran kulit mati yang dapat membuat lebih buruk ketika kulit menjadi terlalu kering serta produksi minyak berlebihan yang menyebabkan munculnya jerawat pada masa ini. Jerawat sering jadi masalah bukan hanya bagi orang-orang di masa remaja, tetapi dapat berdampak untuk orang dari segala usia.
Pada masa ini sangat normal dari segi perkembangan untuk pergi sesuka hatimu, namun orangtuamu mengendalikannya karena memiliki tanggung jawab dalam melindungimu dari bahaya. Apakah kamu pernah memahami alasan mereka menjadi sangat over protective kepadamu?

Bentrokan antara orang tua dan remaja dapat disebabkan oleh perbedaan budaya (jika keluarga kamu memiliki kebudayaan mengikuti standar berpakaian yang berbeda, peran jender, harapan usia, dll dari budaya yang kamu dapat di sekolah) dan perbedaan generasi antara kamu dengan orang tua.
Apa yang kita dapat lakukan? Mintalah orang tua kamu untuk menyisihkan waktu untuk berbicara dengan kamu tentang aturan yang dibuatnya. 
Jika mereka tampak enggan untuk memberikan waktu tersebut, biarkan mereka tahu betapa pentingnya bagi kamu untuk berdiskusi ssecra jujur ​​dan sopan. Dapat juga melakukan hal ini pada saat ada keputusan penting harus dibuat (seperti izin untuk menghadiri acara mendatang).
Kadang-kadang, orang tua dapat merasa remaja seperti tidak bahagia dengan semua batasan. 
Carilah cara untuk membiarkan mereka tahu kamu bisa hidup dengan peraturan mereka. Selain itu, kamu dapat melakukan kompromi dengan orangtua yang menghasilkan kesepakatan. Misalnya Aku akan melakukan X jika mama membiarkan aku melakukan Y, atau, aku ingin bermain hingga jam satu malam, tapi mama ingin aku pulang jam sebelas, bagaimana kalau aku pulang jam duabelas?
Semoga artikel ini berguna dan meminimalisir konflik antara para remaja dengan orangtuanya, dan semoga para remaja dapat berkembang dengan baik tanpa kekangan dari orangtua yang mungkin bermaksud baik, walau caranya yang tidak dapat diterima para remaja, semoga bermanfaat..
Narasumber: Alice

0 komentar:

Posting Komentar