Tanya - Jawab

Stress Masuk Sekolah

"Bagaimana saya dapat mengatasi stress pada saat masuk sekolah?"


Buat kamu yang sedang merasakan awal-awal tahun di sekolah, mungkin kamu merasa bahwa masa-masa itu adalah masa yang penuh dengan perbedaan, perubahan, dan tantangan. Gak heran juga kalau diantara kamu ada yang stress menghadapi masa-masa awal tahun di sekolah. Nah, untuk mengelola stress itu, dapat dilakukan berbagai cara seperti berikut:

  1. TIDUR.. Cobalah untuk tidur yang cukup saat malam hari. Karena kamu membutuhkan istirahat untuk bisa menghadapi hari berikutnya. Menurut penelitian, kurang tidur juga bisa mengurangi kekebalan tubuh. Jadi, kamu harus bisa beristirahat dengan cukup untuk menjaga kondisi tubuh.
  2. OLAHRAGA..Berolahraga dapat menjadikan tubuhmu menjadi lebih kuat dan tangguh dalam menghadapi hal-hal yang bisa membuatmu menjadi stress. Olahraga yang dilakukan dapat berupa olahraga ringan, seperti jogging, lari, basket, volli, dll. Olahraga dapat meningkatkan energi, memperbaiki kualitas tidur, dan menguatkan organ-organ tubuh.
  3. MAKAN..Makan makanan yang sehat dan seimbang dapat membantu dalam mengatasi dan mengurangi stress.
  4. MENGELOLA WAKTU.. Untuk mengelola waktu, kamu bisa membuat skala prioritas, yaitu kamu membuat daftar kegiatan yang harus kamu lakukan mulai dari kegiatan yang paling penting dan mendesak. Kamu juga bisa membuat rencana-rencana cadangan yang bisa dilakukan kalau rencana utama yang sudah kamu buat tidak berjalan dengan baik.
Selain dari tips-tips di atas, kamu juga harus terus mengembangkan sikap positif dan senantiasa berpikir positif. Kamu juga harus tahu bahwa stress tidak selalu negatif. Kamu juga bisa memanfaatkan stress yang kamu alami untuk bisa menjadi motivasi dalam beraktivitas dan menyelesaikan tugas.


Pengalaman Kekerasan Seksual

"Saya benci sama kakak laki-laki saya.. ia menyakiti saya sewaktu saya kecil. sekarang saya berumur 19 tahun, dan masih satu rumah dengan dia. Orangtua saya tahu apa yang terjadi antara saya dengannya, namun mereka tidak memberikan respon apapun. saya tahu memang sulit untuk berdamai dengannya, tapi saya berjanji jika saya telah tidak tinggal dirumah ini, saya tidak akan berbicara dengan kakak laki-laki saya itu. saya tahu hal ini tak baik, tapi saya rasa tak ada lagi yang dapat saya lakukan.."

Buat kamu yang punya masalah ini, kamu harus menemukan seseorang yang tepat yang dapat membantu kamu dan dapat memahami, serta mengerti apa yang kamu rasakan. Mungkin kamu dapat menemukan jalan untuk segera keluar dari rumah itu. perasaan marah, sedih, terluka, dan mungkin takut berkumpul menjadi satu sehingga membentuk satu kata benci. Perasaan seperti itu hanya dapat menghancurkan kamu. Hal ini menjelaskan bahwa kamu sangat butuh bantuan.
Kamu harus menetapkan tujuanmu sendiri, salah satunya mungkin untuk meminimalkan perasaan benci anda, sehingga tidak mengganggu ketentraman hidup kamu. sangat banyak orang yang mengalami pelecehan seksual, dan orang-orang terdekat atau pihak yang terlibat mampu memberikan arahan dan jalan keluar, sehingga mereka dapat merasa lebih nyaman,. 
Jadi, kamu perlu berkonsultasi dengan pihak tertentu, seperti guru BK disekolahmu, untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.


Takut Berbicara di Depan Kelas

"Saya memiliki rasa takut saat berbicara di depan kelas. Ketika harus presentasi pada saat pelajaran tertentu di depan kelas, saya sangat gugup, tangan saya gemetaran, dan rasanya ingin sekali menangis. hal itu terjadi berulang kalli, dan belakangan ini saya menolak untuk maju ke depan kelas jika disuruh presentasi. sebelumnya hal ini tidak terlalu menjadi masalah, namun yang saya takutkan saat ujian kenaikan kelas nanti, sekolah akan memberikan ujian dengan menyuruh siswa berbicara di depan kelas. saya takut tidak lulus dalam tes ini, dan juga takut tidak naik kelas. Bantu saya mengatasinya.."

Memang sangat banyak orang yang mengalami kesullitan dalan berbicara di depan umum, dan tentu saja tidak mudah mengatasinya. Bagi kamu, yang merasa takut untuk berbicara di depan kelas, kamu sebaiknya sering berlatih untuk berbicara dahulu, minimal praktekkan di depan kaca, apa yang akan kamu ungkapkan di kelas nantinya. Biasakanlah melakukan hal itu. Kamu juga dapat mengikuti kegiatan organisasi, atau pelatihan berbicara di depan umum yang diadakan suatu lembaga tertentu. Jika hal tersebut belum cukup, kamu juga bisa mengikuti kursus yang khusus mengajarkan cara berbicara di depan umum.
Kamu harus berbicara pada guru yang akan menilai performance kamu nantinya, mintalah saran dan pendapat dari beliau. Wali kelas tentunya, adalah tempat yang tepat bagi kamu untuk mengkomunikasikan permasalahan ini, minta jugalah saran dan pendapat beliau.
Kamu juga harus berbicara dengan guru BK di sekolah kamu, berbicara secara berkala dengannya, ungkapkan semua permasalahan dan perasaanmu, berusahalah cari jalan keluar dari permasalahanmu ini dengan bantuan guru BK, bisa dengan mengingat hal-hal tang terjadi pada masa lalumu yang membuatmu sangat takut berbicara di depan kelas, dan cobalah mengatasinya.


PEMALAS 

"Saya ini sangat pemalas dan buruk dalam mengatur waktu. Saya selalu menunda-nunda dalam melakukan sesuatu, yahh..kapanpun semuanya bisa dilakukan.. tidak hanya di sekolah,, begitu juga dirumah.. hal ini membuat saya keteteran dalam melaukukan berbagai tugas.. bantu saya memperbaiki kebiasaan buruk ini.. please.."

Dengan kesabaran dan tekad yang kuat, kamu bisa mengatasi hal tersebut.. beberapa caranya adalah:
  1. Bersikaplah relaistis, mengenai kemungkinan apa yang dapat kamu capai dalam batasan waktu tertentu. memproritaskan apa yang perlu dilakukan terlebih dahulu dan mengenyampingkan yang bisa dilakukan setelahnya.
  2. Buatlah jadwal kegiatan, letakkan kegiatan yang membutuhkan waktu yang cukup banyak dan tenaga yang besar, disaar jadwal sehari-hari kamu sedang senggang.
  3. Pisahkan dan kelompokkan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, sehingga dapat tersusun rapi dan mudah dikelola.
  4. ciptakan lingkungan belajar yang nyaman, dan minimalkan semua gangguan. buat lingkungan belajar setenang dan senyaman mungkin.
  5. renungkan dan pikirkan apa yang membuat kamu menunda-nunda pekerjaan, pikirkan dampak kedepannya atas perilaku kamu itu.

Perceraian Orangtua
"Orangtua saya telah bercerai, namun hingga saat ini saya masih belum bisa menerimanya. Apa ya yang harus saya lalukan?"

Perceraian adalah salah satu perubahan yang paling sulit yang harus dilalui oleh sebuah keluarga. Tidak ada "waktu yang tepat" untuk menghentikan sebuah perceraian. Kamu mungkin tahu orang lain yang orang tuanya telah berpisah, tapi itu normal kalau kamu merasa sedih dan sendirian. Banyak orang berjuang untuk memahami perceraian orangtuanya meskipun hal tersebut sudah lama terjadi. Wajar untuk berpikir  tentang "keluarga sempurna" di saat liburan. Lagi pula, banyak orang mungkin merasa kecewa dan kesepian selama liburan, karena berbagai keadaan keluarga. Kenyataan bahwa kamu sudah mulai untuk mengenali perasaan mumenunjukkan bahwa Anda bersedia melakukan apa yang diperlukan untuk mulai merasa lebih baik.


Karena kamu masih sangat muda ketika orang tuamu  bercerai, mungkin sulit bagimu untuk memahami apa yang sedang terjadi. Saat itu, kamu mungkin tidak tahu bagaimana mengekspresikan kekhawatiranmu, kebingungan, kesedihan, kekecewaan, atau pertanyaan. Mungkin itulah sebabnya ketika beranjak dewasa kamu memiliki kemampuan untuk bisa berbicara tentang hal ini. Mungkin kamu merasa bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi di sekolah yang menimbulkan pikiran-pikiran baru. Namun, bisa salah satu dari situasi ini benar bagi Anda?
  • Apakah salah satu dari orang tuamu berpacaran dengan seseorang yang baru atau bertunangan / menikah lagi? Apakah kamu khawatir bahwa Anda tidak akan menghabiskan banyak waktu dengan orang tua kamu lagi karena pasangan baru?
  • Apakah temanmu memberikan komentar atau mengajukan pertanyaan tentang orang tuamu, hubungan mereka, atau keluargamu secara umum?
  • Kamu menyebutkan bahwa orangtuamu tidak melawan. Apakah kamu bingung tentang mengapa mereka putus di tempat pertama? Ada kemungkinan bahwa orang tuamu tidak membantah ketika mereka ada di sekitar kamu, atau bahwa mereka menyatakan ketidaksetujuan mereka tanpa "berjuang."
  • Banyak anak dari orang tua bercerai membagi waktu antara setiap rumah orang tua, sehingga mungkin tampak seolah-olah kamu tidak memiliki waktu cukup dengan salah satu dari mereka. Apakah orang tuamu menyisihkan waktu untuk berbicara dan bergaul denganmu? Apa sudah ada perubahan, atau mereka, rutinitas sehari-hari?
Mungkin akan membantu untuk kembali fokus perhatianmu pada aspek positif dari keluarga, dan orang tuamu. Sebagai contoh, apa yang kamu sukai tentang keluargamu? Apa yang kamu nikmati bersama-sama? Apakah kamu memiliki saudara? Apakah Anda menghabiskan waktu dengan keluarga lain, seperti kakek-nenek, sepupu, atau wali baptis?

Hal ini juga dapat membantu untuk berbagi perasaanmu dengan seseorang yang kamu percaya, yaitu, teman, konselor sekolah, anggota pendeta, atau penyedia perawatan kesehatan. Setelah semua, meskipun orangtuamu tidak tinggal bersama lagi, itu tidak berarti bahwa kamu tidak dapat kembali kepada mereka ketika kamu memerlukan bantuan. Mungkin sulit bagi orangtua untuk berbicara dengan anak-anak mereka tentang perceraian mereka, tetapi dengan berbicara dengan ibu dan ayahmu tentang capa yang kamu rasa, kamu akan memiliki kesempatan untuk berbagi sesuatu tentang diri Anda dengan mereka, dan mungkin bahkan belajar satu atau dua hal tentang mereka, juga,,

Percayalah bahwa kamu bisa mengatasi tekanan akan perceraian kegua orangtuamu!!


Tidak Bisa Berhenti nge"Click"

"Saya telah terhanyut di dalam dunia online atau dunia messanger.. saya menggunakan waktu sangat banyak untuk menjelajahi dunia internet. banyak hal menjadi terbengkalai, dan berbagai urusan tidak selesai. belakangan ini saya mencoba untuk menghentikan hal ini, dengan minimal menggunakan internet sejam dalam sehari. namun, tidak terlalu efektif, karena seringkali saya kebablasan dalam menggunakan internet ini" 
bagi kamu-kamu yang kecanduan internet dan menggunakan media online, bahkan hingga kecanduan main games online, kamu dapat mengatasinya dengan berbagai cara disini. Namun, sebelumnya kamu-kamu semua harus sadar kalau hal ini sangat menggangu kamu.. setelah kamu menanamkan kesadaran itu, kamu bisa melaukan hal sebagai berikut:
  • berusaha selalu sibuk, dengan memiliki banyak kegiatan kamu bisa terlaihkan dari internet. buatlah jadwal kegiatan kamu, dan utamakan kegiatan yang tidak membutuhkan penggunaan komputer atau handphone yang bisa membuat kembali terjaring dalam hal yang bersifat online.
  • lakukan hal-hal yang kamu senangi, seperti memasak, berolahraga, berkebun, dan sebagainya.
  • membuat batasan waktu. batasan waktu yang dibentuk mungkin batasan penggunaan internet, bisa dengan menyetting jadwal mati koneksi internet kamu, sehingga jika telah pada jamnya, internet akan mati secara otomatis, dan kamu gak bisa lagi internetan.

Social Anxiety Disorder

"Saya mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang banyak, intinya saya punya masalah sosial yang besar. saya takut berbicara didepan orang banyak, saya takut untuk berada di tengah-tengah orang banyak. hal yang paling saya senangi adalah ketika saya berada di rumah bersama orang-orang yang saya kasihi. di sekolahpun, saya ebih memilih untuk berada di dalam kelas pada saat jam istirahat, dan saya takut memberitahukan orangtua saya. saya takut orangtua saya akan mengganggap saya tidak normal.. bantu saya mengatasinya?"

sangat banyak orang yang memiliki permasalahan sperti kamu ini, dan sesungguhnya berbicara dengan orangrtua adalah hal yang tepat. tidak perlu takut untuk mengungkapkannya, jujur lah pada mereka, karena mereka akan berusaha memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Jika kamu memang merasa ragu terhadap respon orangtua kamu, kamu bisa meminta bantuan guru BK disekolah kamu. berkonsultasilah pada beliau, dan minta bantuannya untuk menemani anda berbicara dengan orangtua anda, bisa juga sertakan wali kelas kamu. 
dengan kamu memiliki kesadaran atas keadaan kamu ini saja, kamu dapat membuktikan pada orangtua kamu, bahwa kamu bukanlah tidak normal, hanyalah mengalami sedikit kesulitan dalam menghadapi orang lain, khususnya dalam skala interaksi sosial.  




0 komentar:

Posting Komentar